Minggu, 24 Januari 2010

Profil Provinsi Nusa Tenggara Barat



Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena terletak pada lintas perhubungan Banda Aceh-Kupang yang secara ekonomis cukup menguntungkan.Selat Lombok di sebelah barat dan Selat Makasar di sebelah utara merupakan jalur perhubungan laut strategis yang semakin ramai dari arah Timur Tengah untuk lalu lintas bahan bakar minyak dan dari Australia berupa mineral logam ke Asia Pasifik. Merupakan lintas perdagangan ke Kawasan Timur Indonesia (Surabaya Makasar). terletak pada daerah lintas wisata dunia yang terkenal Bali-Komodo-Tanah Toraja.Secara administratif, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terbagi menjadi 7 kabupaten dan 2 kota dengan Mataram sebagai ibukota provinsi.

Komoditi peternakan komersial lainnya yang dikembangkan adalah kambing, kuda, ayam potong, itik, ayam buras, domba, babi dan produk olahan asal ternak. Sapi yang dikembangkan adalah jenis Sapi Bali. Jenis ini adalah salah satu komoditi unggulan yang memilki pasar domestik yaitu: DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi dan Papua serta pasar ekspor yaitu: Hongkong, Singapura, Malaysia, Timor Leste dan negara-negara ASEAN lainnya. Kerbau di NTB memiliki keunggulan dan daya saing pasar yang hampir sama dengan ternak sapi. Jenis Kerbau yang dikembangkan adalah jenis Kerbau Lumpur, karena mempunyai kemampuan beradaptasi yang cukup bagus terhadap lingkungan (iklim, pakan dan pengangkutan).

Lombok Tengah merupakan salah satu daerah tujuan wisata di propinsi NTB. Terletak di lokasi yang mudah terjangkau, hanya 30 km dari bandara Selaparang Mataram.Deretan pantai-pantainya yang berpasir putih sangat eksotis dan menghadap langsung ke samudra Hindia. Jumlah wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan manca negara maupun domestik terus meningkat. Beberapa lokasi untuk bercselancar masih terlalu perawan untuk dilewatkan oleh para peselancar mania, selain privasi yang maksimal di sepinya pantai selatan. keseharian yang masih menjaga tradisi leluhur di dusun Sade dan Tansang-Angsang, dua desa cagar budaya menggambarkan bagaiman etnik Sasak menjalani kehidupan pada masa-masa awal peradabannya. Tenun tradisional di Sukarare, kerajinan gerabah di Penujak, barang-barang antik terbuat dari Ketak dan rotan di desa Beleka, semuanya sangat mendukung perkembangan pariwisata di daerah ini. Dan tentu saja upacara-upacara tradisional yang unik dan tidak sedikit yang masih menebarkan daya magis masih dipraktikan oleh etnik pewaris pulau Lombok ini.

Sebagai tujuan investasi, provinsi ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya Bandara Selaparang di Mataram, Bandara Salahuddin di Bima, Bandara Brangbiji di Sumbawa Besar dan Bandara Lunyuk di Sumbawa serta memiliki Pelabuhan Tanjung, Pelabuhan Bima, Pelabuhan Sape, Pelabuhan Calabai, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Labuhan Haji, Pelabuhan Tanjung Luar dan Pelabuhan Lombok serta didukung sarana listrik dan telekomunikasi.

Sumber :
http://regionalinvestment.com/newsipid/id/displayprofil.php?ia=52

Sumber Gambar:
http://www.bpmntb.com/promote/data/2009/12/peta-atlas-NTB-edit-1024-768.jpg

http://asita-ntb.com/baru/wp-content/uploads/2009/07/PETA_NTB.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar